CIMAHI - Wakil Walikota Cimahi Sudiarto menyatakan wujud bela negara
sekarang berbeda dengan masa lalu. Tapi, nilai-nilai kepahlawanan yang
dibutuhkan masih tetap sama yaitu, cinta tanah air, sadar berbangsa dan
bernegara, setia kepada pancasila, rela berkorban, disiplin, optimisme,
gotong royong, dan kepemimpinan.
untuk memperkuat nilai-nilai
tersebut dan untuk mengimplementasikan hak-hak warga negara dalam
pembelaan negara, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan telah
menyelenggarakan program pembentukan kader bela negara. Program ini
bertujuan untuk mewujudkan terbentuknya kader bela negara yang memiliki
kesadaran sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya
aktualisasi nilai-nilai dasar bela negara.
"Presiden mengingatkan
kita semua bahwa tugas sejarah kita adalah membela negara ini dari
kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan," katanya saat
memimpin apel pada Kamis (22/12).
Menurutnya, saat ini,
tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sudah berkembang baik
fisik maupun non fisik. Ancaman berkembang menjadi bersifat multidimensi
karena karakter ancaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi
dan sosial budaya. Maka, lahirlah ancaman-ancaman nasional seperti
korupsi, narkoba, ekstrimisme, terorisme, dan banyak lagi.
Dalam
menghadapi ancaman multidimensi tersebut, maka konsep bela negara yang
dimiliki juga harus bersifat multidimensi. Semua harus membela negara
dengan memberantas narkoba, melawan praktik korupsi, pungli, mencegah
berkembangnya bibit-bibit ekstremisme dan terorisme di bumi nusantara.
"Upaya
untuk bisa tegak berdiri di kaki sendiri secara ekonomi dengan
mendirikan UKM dan menjadi wiraswasta adalah bela negara. Upaya kita
melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah
upaya bela negara," ucapnya.
Di era kompetisi global sekarang,
kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi
setiap warga negara. Contohnya adalah pengabdian para guru, bidan, dan
tenaga kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok
tanah air, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan sesungguhnya
bentuk mulia bela negara.
"Anak-anak muda yang kreatif, yang
peduli lingkungan, yang menegakkan kebhinekaan adalah bentuk mulia dari
bela negara," pungkasnya.