Loading...

Wakil Walikota : Nilai Kepahlawanan Masih Sama

Administrator 26 Desember 2016 22 kali dilihat
Bagikan:
Wakil Walikota : Nilai Kepahlawanan Masih Sama
CIMAHI - Wakil Walikota Cimahi Sudiarto menyatakan wujud bela negara sekarang berbeda dengan masa lalu. Tapi, nilai-nilai kepahlawanan yang dibutuhkan masih tetap sama yaitu, cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada pancasila, rela berkorban, disiplin, optimisme, gotong royong, dan kepemimpinan.

untuk memperkuat nilai-nilai tersebut dan untuk mengimplementasikan hak-hak warga negara dalam pembelaan negara, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan telah menyelenggarakan program pembentukan kader bela negara. Program ini bertujuan untuk mewujudkan terbentuknya kader bela negara yang memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai dasar bela negara.

"Presiden mengingatkan kita semua bahwa tugas sejarah kita adalah membela negara ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan," katanya saat memimpin apel pada Kamis (22/12).

Menurutnya, saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sudah berkembang baik fisik maupun non fisik. Ancaman berkembang menjadi bersifat multidimensi karena karakter ancaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Maka, lahirlah ancaman-ancaman nasional seperti korupsi, narkoba, ekstrimisme, terorisme, dan banyak lagi.

Dalam menghadapi ancaman multidimensi tersebut, maka konsep bela negara yang dimiliki juga harus bersifat multidimensi. Semua harus membela negara dengan memberantas narkoba, melawan praktik korupsi, pungli, mencegah berkembangnya bibit-bibit ekstremisme dan terorisme di bumi nusantara.

"Upaya untuk bisa tegak berdiri di kaki sendiri secara ekonomi dengan mendirikan UKM dan menjadi wiraswasta adalah bela negara. Upaya kita melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya bela negara," ucapnya.

Di era kompetisi global sekarang, kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. Contohnya adalah pengabdian para guru, bidan, dan tenaga kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok tanah air, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan sesungguhnya bentuk mulia bela negara.

"Anak-anak muda yang kreatif, yang peduli lingkungan, yang menegakkan kebhinekaan adalah bentuk mulia dari bela negara," pungkasnya.