CIMAHI.- Salah satu program pengentasan pengangguran di Kota Cimahi yang dipilih oleh Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna terutama mendorong masyarakat menjadi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Pemerintah Kota Cimahi tidak memberikan bantuan berupa modal untuk memulai usaha, melainkan fasilitasi melalui berbagai program pembinaan.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama, mengatakan Pemkot Cimahi memiliki banyak program pembinaan bagi masyarakat yang berminat menjadi wirausaha.
"Memang banyak yang datang kami meminta modal untuk usaha, tapi kan dari pemerintah tidak ada bantuan modal. Kita membantunya dari segi pemberian fasilitas, pemberian pendampingan, bimbingan, dan hal teknis lainnya. Mereka bebas menggunakan Cimahi Technopark saat baru merintis," tuturnya.
Adet nelanjutkan, sistem bantuan yang diberikan pihaknya diantaranya dengan menyambungkan para pelaku UKM dengan perbankan yang bisa memberikan suntikan dana bagi usaha yang digeluti.
"Mereka harus membuat konsep UKMnya sejelas mungkin, sampai akhirnya punya target market dan punya pesanan yang siap dipasarkan. Kita sambungkan dengan perbankan, dengan sistem permodalan pinjam dari bank. Kalau bank investasi modal, sepertinya agak sulit," jelasnya.
Adet mengatakan, perkembangan UKM yang terus dibina, sedikitnya menyumbang peran dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kota Cimahi. Berdasarkan data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) mencapai 14 ribu orang.
"Kita koordinasi dengan Disnakertrans, dilihat kategori pekerja atau pelaku UKM, dicocokkan by name by address, kan nanti bisa dilihat berapa pengurangan jumlah penganggurannya. Sedikit banyak Disdagkoperin berperan menyumbang 1000 lapangan kerja sesuai program Wali Kota Cimahi," ucapnya. (RF)***