CIMAHI - Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Cimahi menetapkan waspada demam berdarah dengue (DBD). Hal
itu menyusul laporan terdapat 119 kasus warga yang terserang DBD bahkan
seorang balita asal Cigugur Tengah, Kota Cimahi meninggal akibat
penyakit tersebut.
"Kita
daerah endemis, tiap tahun ada yang kena DBD. Kita harus adaptasi. Kita
waspada DBD," ujar Kepala Dinkes Kota Cimahi, Jumat (25/1/2019).
Ia
menuturkan, rata-rata pasien DBD didominasi oleh anak-anak berusia 5
hingga 17 tahun. Sementara mereka yang berusia dewasa sebagian yang
terkena penyakit tersebut. Katanya, kondisi tubuh anak-anak masih sangat
rentan.
Menurutnya,
pihaknya terus melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
mengantisipasi dan mencegah DBD. Tiap Jumat katanya rutin melakukan
kegiatan tersebut dan diharapkan masyarakat bisa terus melakukan hal
tersebut.
Wali Kota
Cimahi, Ajay M Priatna mengungkapkan pihaknya terus melakukan upaya
preventif dengan mengecek rumah-rumah warga. "Bagaimana sarang nyamuk
dibersihkan dan alhamdulillah penderita DBD berkurang di RSUD Cibabat,"
ungkapnya.
Ketua RW 07,
Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Slamet
mengungkapkan di wilayahnya terdapat lima orang yang terserang DBD. Dua
orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit dan tiga diantaranya
sudah kembali ke rumah dari rumah sakit.
"Yang
belum pulang 7 tahun dan 15 tahun. Warga khawatir semua datang ke RW
bagaimana meminta tolong agar anaknya yang sakit bisa dirawat di rumah
sakit," katanya.
Dirinya
menambahkan, beberapa waktu lalu sempat kesulitan mencari ruangan yang
kosong di rumah sakit. Bahkan, salah satu warganya harus di rawat di RS
Kawaluyaan.