CIMAHI
- Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi bakal
membuat embung di Melong, Cimahi Selatan. Embung itu sebagai salah satu
solusi pengentasan banjir di sana.
Nantinya,
embung yang akan dibangun di atas lahan seluas 6000 meter persegi milik
PT Dewa Sutratex, menampung air larian yang berasal dari aliran Sungai
Cimahi, kemudian dialirkan ke aliran Sungai Citarum.
Namun
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, M.
Nur Kuswandana, menganggap pembuatan embung tak terlalu signifikan
mengatasi banjir.
"Sebetulnya
tidak terlalu signifikan mengurangi banjir yang terjadi, karena luas
embungnya juga terbatas. Kecuali kalau luasnya seperti danau," ungkap
Nur saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan D. Hardjakusumah, Kamis (14/2).
Jika
dirata-ratakan tinggi banjir yang terjadi sekitar 100 cm, dengan
dibuatnya embung ketinggian banjir yang menerjang hanya berkurang
sekitar 30 cm.
"Artinya
ada sisa banjir sekitar 70 cm, bahkan pengurangan ketinggian banjir itu
tidak sampai setengahnya. Jadi tidak terlalu berdampak besar," bebernya.
Pengentasan
banjir di Kota Cimahi terutamanya di kawasan Melong, mesti dilakukan
sejak dari hulu dan membesarkan larian air di kawasan hilir, yang masuk
ke wilayah Kabupaten Bandung.
Di hulunya, Pemkot Cimahi juga akan membuat embung di Pasir Kaliki. DPKP akan membebaskan lahan seluas 8000 meter persegi.
Lebih
penting lagi, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung,
mesti menyediakan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau sebagai daerah resapan
sehingga mengurangi runoff air.
Berlanjut
dengan membuat saluran larian air berbentuk sodetan dengan membebaskan
lahan di Cigugur Tengah dengan luas mencapai 4000 meter persegi.
"Embung
yang di Pasir Kaliki itu nanti akan mengurangi larian air ke daerah
Cigugur Tengah. Jadi pendistribusiannya tidak sekaligus, bisa diatur
jadi banjir di Melong bisa agak dikontrol," terangnya.
Saat
ini belum ada kesepakatan kerjasama penanggulangan banjir dengan pihak
Kabupaten Bandung mengenai teknis pelebaran saluran menuju muara Sungai
Citarum.
"Masalahnya kan
Kabupaten Bandung ini belum menganggarkan pembebasan lahan, akhirnya
terhambat. Kalau Kota Cimahi sudah siap hampir 100 persen. Kita masih
menunggu, dan akan meminta bantuan ke Provinsi Jawa Barat juga,"
tuturnya.
Untuk
membebaskan lahan di tiga kawasan tersebut, DPKP menyediakan anggaran
hingga Rp37 miliar, rinciannya Rp27 miliar untuk pembebasan lahan di
Melong dan Cigugur Tengah, sedangkan Rp10 miliar untuk pembebasan lahan
di Pasirkaliki
"Pengerjaan
fisik bakal dilaksanakan tahun 2020 oleh BBWS, dengan estimasi anggaran
sebesar Rp65 miliar. Untuk Melong dan Cigugur itu butuh Rp50 miliar,
kalau Pasirkaliki sekitar Rp15 miliar," tegasnya.