Loading...

Tuntaskan Banjir, DPKP Cimahi Bakal Garap lagi Embung di Melong

Administrator 15 Februari 2019 112 kali dilihat
Bagikan:
Tuntaskan Banjir, DPKP Cimahi Bakal Garap lagi Embung di Melong
CIMAHI - Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi bakal membuat embung di Melong, Cimahi Selatan. Embung itu sebagai salah satu solusi pengentasan banjir di sana. 

Nantinya, embung yang akan dibangun di atas lahan seluas 6000 meter persegi milik PT Dewa Sutratex, menampung air larian yang berasal dari aliran Sungai Cimahi, kemudian dialirkan ke aliran Sungai Citarum.

Namun Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, M. Nur Kuswandana, menganggap pembuatan embung tak terlalu signifikan mengatasi banjir.

"Sebetulnya tidak terlalu signifikan mengurangi banjir yang terjadi, karena luas embungnya juga terbatas. Kecuali kalau luasnya seperti danau," ungkap Nur saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan D. Hardjakusumah, Kamis (14/2).

Jika dirata-ratakan tinggi banjir yang terjadi sekitar 100 cm, dengan dibuatnya embung ketinggian banjir yang menerjang hanya berkurang sekitar 30 cm.

"Artinya ada sisa banjir sekitar 70 cm, bahkan pengurangan ketinggian banjir itu tidak sampai setengahnya. Jadi tidak terlalu berdampak besar," bebernya.

Pengentasan banjir di Kota Cimahi terutamanya di kawasan Melong, mesti dilakukan sejak dari hulu dan membesarkan larian air di kawasan hilir, yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung.

Di hulunya, Pemkot Cimahi juga akan membuat embung di Pasir Kaliki. DPKP akan membebaskan lahan seluas 8000 meter persegi.

Lebih penting lagi, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung, mesti menyediakan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau sebagai daerah resapan sehingga mengurangi runoff air.

Berlanjut dengan membuat saluran larian air berbentuk sodetan dengan membebaskan lahan di Cigugur Tengah dengan luas mencapai 4000 meter persegi.

"Embung yang di Pasir Kaliki itu nanti akan mengurangi larian air ke daerah Cigugur Tengah. Jadi pendistribusiannya tidak sekaligus, bisa diatur jadi banjir di Melong bisa agak dikontrol," terangnya.

Saat ini belum ada kesepakatan kerjasama penanggulangan banjir dengan pihak Kabupaten Bandung mengenai teknis pelebaran saluran menuju muara Sungai Citarum.

"Masalahnya kan Kabupaten Bandung ini belum menganggarkan pembebasan lahan, akhirnya terhambat. Kalau Kota Cimahi sudah siap hampir 100 persen. Kita masih menunggu, dan akan meminta bantuan ke Provinsi Jawa Barat juga," tuturnya.

Untuk membebaskan lahan di tiga kawasan tersebut, DPKP menyediakan anggaran hingga Rp37 miliar, rinciannya Rp27 miliar untuk pembebasan lahan di Melong dan Cigugur Tengah, sedangkan Rp10 miliar untuk pembebasan lahan di Pasirkaliki

"Pengerjaan fisik bakal dilaksanakan tahun 2020 oleh BBWS, dengan estimasi anggaran sebesar Rp65 miliar. Untuk Melong dan Cigugur itu butuh Rp50 miliar, kalau Pasirkaliki sekitar Rp15 miliar," tegasnya.