CIMAHI.- Pemerintah Kota Cimahi
terus mengajak masyarakat mensukseskan program Keluarga Berencana (KB)
nasional. Pendekatan pengendalian penduduk tersebut dilakukan demi
kelangsungan pembangunan.
Demikian diungkapkan
Walikota Cimahi Ajay M. Priatna disela-sela kegiatan bhakti sosial
Pelayanan KB Mantap MOP/MOW gratis di Rumah Sakit Mitra Kasih Jalan
Jenderal Amir Mahmud Kota Cimahi, Rabu (13/3/2019).
"Program KB secara nasional sangat penting dalam pengendalian penduduk untuk kesinambungan pembangunan," ujarnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 59 orang, terdiri dari 52 orang yang ikut MOW, dan 7 orang mengikuti MOP.
Ajay mengingatkan tidak ada istilah terlambat ikut ber-KB.
"Kota
Cimahi saat ini memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi,
sedangkan lahan yang ada sangat terbatas. Sehingga perlu adanya upaya
penekanan angka kelahiran dua anak cukup," ujarnya.
Kepala
Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan KB DinsosP2KB3A, Rossi Desrita
menjelaskan, kegiatan ini rutin dilakukan setahun tiga kali. Maksud dan
tujuan pelayanan KB MOP dan MOW ini adalah untuk menekan angka
kelahiran, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan mengendalikan
jumlah penduduk di Kota Cimahi
Menurutnya,
pelaksanaan MOW dan MOP ini dilakukan secara cuma-cuma dengan menyasar
pasangan usia subur. "Untuk kegiatan ini kami gratiskan. Kami juga
memberikan jaminan hidup untuk 3 hari, sebagai pengganti selama mereka
tidak bekerja pasca operasi ini. Karena setelah operasi butuh pemulihan
beberapa hari," bebernya.
Dijelaskan Rosi, para peserta harus memenuhi beberapa persyaratan sebelum mendapatkan pelayanan KB MOP dan MOW ini.
"Secara
umum setiap calon peserta harus secara sukarela tanpa paksaan menerima
pelayanan ini, memiliki minimal 2 anak dan tidak mempunyai anak di bawah
lima tahun (balita), dan harus sehat," katanya
Kontrasepsi
mantap (kontap) MOP dan MOW ini memiliki beberapa keuntungan dan
kerugian. Secara umum keuntungannya adalah lebih aman karena keluhan
lebih sedikit dibanding alat kontrasepsi lainnya, lebih praktis karena
hanya memerlukan satu kali tindakan saja, lebih efektif karena tingkat
kegagalannya sangat kecil, serta lebih ekonomis karena memerlukan biaya
untuk satu kali tindakan saja.
Tidak ada efek samping jangka panjang setelah dioperasi, dan juga tidak akan mengganggu hubungan suami istri.
Kebanyakan
masyarakat belum memahami KB. "Bukan hanya seputar pembatasan jumlah
anak saja. Tapi, bagaimana program tersebut dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga," katanya.