CIMAHI.- Pemerintah Kota Cimahi
terus meningkatkan cakupan layanan pengolahan air limbah domestik dengan
pendirian septiktank komunal. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan
sanitasi lingkungan untuk kesehatan masyarakat.
Kepala
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi M. Nur
Kuswandana mengatakan pihaknya terus menerus menggulirkan penyediaan
septiktank komunal. "Terutama untuk sanitasi lingkungan bersih. Memang
tidak sekarang tapi dampaknya terasa ketika anak-anak sehat dan jadi SDM
berdaya saing. Hal itu bisa mendorong kemampuan ekonomi mereka,"
ujarnya.
Pada 2019 sedikitnya terdapat 28 titik
septiktank komunal yang disiapkan. "Secara umum ada 28 titik septiktank
dari semua hibah termasuk program Citarum Harum dan hibah pemerintah
Australia di 2019," ujarnya.
Untuk pembangunan
titik septiktank komunal tersebut sangat membantu meningkatkan layanan
air limbah domestik. "Kita akan terus tingkatkan cakupan layanan dengan
menambah septiktank komunal," katanya.
Ketika
lingkungan mengajukan layanan maka DPKP memprioritaskan pengolahan
sanitasi. "Pengolahan limbah dulu, setelah itu baru layanan lain
sehingga komprehensif," tuturnya.
Hal serupa
diungkapkan Kasie Air Limbah DPKP Kota Cimahi Nining Widiyati. Selain
hibah dari pemerintah pusat, Kota Cimahi juga penerima Hibah Sanitasi
Australia Indonesia (Sanitasi-Australia Indonesia Infrastructure Grants
for Sanitation/sAIIG).
"Hibah sAIIG masih berlanjut sampai tahun 2020," katanya.
Menurut
Nining, dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat tentang
pengelolaan air limbah domestik yang baik dan benar maka permintaan atau
pengajuan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau septiktank
komunal semakin meningkat. "Ini berkat kerja keras dalam memberikan
sosialisasi kepada masyarakat dan kerjasama yang baik antar perangkat
daerah," tuturnya. ***