CIMAHI - Warga Kota Cimahi diingatkan lebih waspada akan kemunculan ular ditengah musim penghujan seperti sekarang. Sebab, biasanya ular bisa naik dan masik rumah warga saat musim penghujan.
Fenomena kemunculan ular ditengah musim hujan itu bukan isapan jempol belaka, lantaran petugas Damkar Kota Cimahi kerap menerima laporan ular berbahaya itu masuk rumah warga atau berkeliaran di pemukiman warga.
"Disamping melakukan pemadaman kebakaran, kita juga melakukan animal rescue, salah satunya penanganan ular masuk rumah," ujar Kepala Seksi Penanggulangan dan Penyelamatan pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Muhammad Nur Effendi, Kamis (3/6/2021).
Dijelaskannya, ular yang kerap muncul dan masuk ke rumah warga ini karena perubahan cuaca. Sebab, sambung dia, ular yang tadinya berada di pegunungan terbawa aliran air, dan masuk ke sungai, lalu ke area tempat tinggal warga.
Jenis ularnya yang kerap muncul di antaranya pyton, sanca, koros, welang dan masih banyak lagi.
"Fenomena ular ini terjadi karena perubahan cuaca, biasanya seringnya itu musim penghujan di mana air naik, dan terbawa dari pegunungan, terus ke sungai, dan masuk ke pemukiman warga," terangnya
Bagi warga yang membutuhkan penanganan animal rescue, kata effendi, bisa menghubungi Mako Damkar Kota Cimahi di nomor telepon 022-6658113. Menurut Effendi, biasanya ular masuk melalui celah pintu atau akses lainnya yang tidak ditutup oleh pemilik rumah. Selain itu menyelinap melalui lubang air kotor atau toilet.
Ia pun mengimbau warga untuk selalu waspada dengan kemunculan binatang reptil tersebut, dengan menjaga kebersihan rumah dengan menyingkirkan tumpukan barang-barang yang tidak terpakai. Mengecek situasi rumah maksimal seminggu sekali.
"Kalau ada keadaan membahayakan keselamatan jiwa, segera menghubungi piket mako Damkar," ucapnya.
Laporan keberadaan ular yang diterima petugas Damkar Kota Cimahi pada Sabtu (29/5) malam. Ular tersebut masuk ke rumah warga di Jalan PJKA RT 7/RW 14 Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah.
"Petugas berhasil menangkapnya dengan menggunakan alat khusus, yakni grab stick, serta alat pelindung diri. Ular jenis jali dengan panjang 120 sentimeter dan diameter sekitar 3 sentimeter. Memudian ular tersebut di lepaskan ke habitat asalnya," ungkap Effendi.