Loading...

BPBD Kota Cimahi Ingatkan Masyarakat Terkait Potensi Bencana Alam

Sadli 04 April 2022 2259 kali dilihat
Bagikan:
BPBD Kota Cimahi Ingatkan Masyarakat Terkait Potensi Bencana Alam


CIMAHI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana alam yang diakibatkan hujan deras dengan intensitas tinggi.

Sebab berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan Maret dan April ini cuacanya masih basah kering. Sehingga potensi terjadinya hujan deras masih sangat mungkin terjadi.

"Berdasarkan prediksi BMKG bulan Maret April ini cuacanya masih basah kering. Jadi menurut BMKG Maret April ini kita harus waspada terkait dengan cuaca ekstrim," imbuh Asep pada Senin (4/4/2022).

Asep mengungkapkan, ada berbagai potensi bencana alam yang mengintai di Kota Cimahi ketika memasuki cuaca ekstrem. Seperti angin puting beliung, longsor hingga banjir.

"Kita antisipasinya lebih ke longsor. Banyak pohon-pohon di jalan kita antisipasi untuk angin puting beliung, banjir. Kemudian ada juga potensi longsor," ungkap Asep.

Peristiwa terkini, hujan deras yang mengguyur pada  Kamis (31/3/2022) malam menimbulkan terjadinya bencana alam di sejumlah titik di Kota Cimahi. Yakni di Kelurahan Padasuka, Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Baros.

Di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, tepatnya di RT 03/06 ada tiga unit rumah warga yang digenangi air dengan ketinggian 50-60 centimeter. Penyebabnya saluran drainase yang tersumbat ketika hujan deras membuat air meluber ke pemukikan warga.

Kemudian di RT 03/01 Kelurahan Padasuka ada Tembok Penahan Tebing (TPT) yang ambruk akibat
tidak kuat menahan terusan air yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi. Material tembok dan tanah tersebut masuk ke area rumah warga.

Di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, ada 58 rumah dan 19 kontrakan serta sebuah musala yang digenangi air hingga 60 centimeter akibat luapan air dari saluran drainase yang tersumbat dipicu hujan dengan insnetitas tinggi.

"Satu kejadian lagi itu di Cipageran ada satu rumah yang tergenang dengan ketinggian 30 centimeter. Penyebabnya sama, hujan dengan intensitas tinggi ditambah drainase yang kurang optimal," tandas Asep. 

Attachments area