Loading...

Wajah Alun-Alun Cimahi Bakal Dipercantik

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 31 Oktober 2022 1479 kali dilihat
Bagikan:
Wajah Alun-Alun Cimahi Bakal Dipercantik

CIMAHI - Alun-alun Cimahi bakal dipercantik lagi melalui revitalisasi yang rencananya bakal dilaksanakan tahun depan. Revitalisasi akan mendapat bantuan dari Pemprov Jabar.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi Endang mengatakan, berdasatkan informasi yang diterima pihaknya dari Pemprov Jabar, revitalisasi Alun-alun Cimahi akan dimulai tahun depan.

"Informasinya tahun ini mulai dilelangnya, awal tahun depan pekerjaan fisiknya," kata Endang pada Senin (31/10/2022).

Dikatakannya, konsep Alun-alun Cimahi nantinya tidak akan jauh dari misi dan misi Kota Cimahi. Konsepnya, kata Endang, sudah disusun tim dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Provinsi Jawa Barat dan disetujui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Berdasarkan catatan dari pegiat sejarah, Machmud Mubarok, Alun-alun Kota Cimahi sudah ada sejak pemerintahan Kolonial Belanda, sekitar tahun 1880-an. Namun, Alun-alun Cimahi dibuat oleh masyarakat pribumi.

"Jadi, sebetulnya tidak dibuat oleh Belanda, alun-alun itu konsep orang-orang pribumi," ujar Machmud.

Sejarah mencatat, sekitar tahun 1946, Pasukan regu Kompi Daeng bersama Laskar Banteng Cimahi, BARA dan Detasemen Abdul Hamid melakukan penyergapan dan penembakan ke arah truk konvoi para penjajah. ekitar tahun 1946, Pasukan regu Kompi Daeng bersama Laskar Banteng Cimahi, BARA dan Detasemen Abdul Hamid melakukan penyergapan dan penembakan ke arah truk konvoi para penjajah.

Suatu ketika, beber Machmud, terjadi pertempuran di sekitar Alun-alun Cimahi dimana pasukan pribumi saat itu awalnya menerima informasi bahwa akan ada konvoi pasukan Belanda dari arah Bandung menuju arah Padalarang.

"Jadi ada Sekutu dan Belanda yang konvoi kemudian dilakukan pencegatan. Sampai ada beberapa orang yang jadi korban, termasuk pihak kita juga ada yang ketemebak. Temen saya cerita ikut, pamannya turun ikut pertempuran dan jadi korban," beber Mahmud.

Dalam pencegatan itu, para pasukan pejuang Cimahi menggunakan teknik hit and run, dimana mereka sembunyi-semnunyi dalam melakukan penyerangan. Teknik tersebut berhasil memukul mundur pasukan Belanda hingga urung melakukan konvoi.

Dari pertempuran di Alun-alun Cimahi itu, para pejuang berhasil menyita sekitar tiga kendaraan dan berbagai senjata milik penjajah. Hingga salah satunya dijadikan kendaraan operasional Laskar Banteng Cimahi.