Loading...

Warga Cigugur Tengah Siasati Kenaikan Harga Cabai dengan Urban Farming

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 13 Desember 2022 1331 kali dilihat
Bagikan:
Warga Cigugur Tengah Siasati Kenaikan Harga Cabai dengan Urban Farming

CIMAHI - Warga RW 19 Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi memiliki cara tersendiri untuk menyiasati kenaikan harga cabai rawit alias cengek.

Warga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Berseri itu menjadikan pekarangan rumah seluas 245 meter persegi sebuah tempat yang dinamakan Kampung Cengek. Ada cabai rawit merah dan hijau yang ditanam warga.

Peresmian Kampung Cengek dilaksanakan pada Jumat (9/12/2022) yang dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, yang didampingi sejumlah pejabat di lingjungan Pemkot Cimahi.

Dalam kesempatan tersebut, Dikdik mengapresiasi inovasi yang dilakukan warga RW 19 Kelurahan Cigugur Tengah. Menurutnya, inovasi dengan membuat urgan farming semacam ini harus menjadi pemicu di wilayah lain untuk melakukan hal serupa.

"Saya tentu saja sangat mengapresiasi inovasi di RW 19 Kelurahan Cigugur Tengah dengan melakukan gerakan menanam cabai rawit," ujar Dikdik.

Dikatakannya, apa yang dilakukan warga RW 19 ini sejalan dengan upaya yang dilakukan Pemkot Cimahi yakni mencegah terjadinya inflasi besar-besaran untuk kebutuhan berbagai harga pokok masyarakat di Kota Cimahi.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekaranhan rumah agar ditanami berbagai komoditas pangan.
"Kita terapkan urban farming, jadi ada semacam upaya dari masyarakat untuk senantiasa memanfaatkan lahan yang tidak terolah," imbuh Dikdik.

Lurah Cigugur Tengah Rezza Rifalsyah menambahkan, pada umumnya ada dua maacam cabe rawit merah dan cabe rawit hijau jenis cengek yang dibudidayakan oleh KWT Berseri di Kampung Cengek.

"Akan kami budidayakan adalah jenis cengek domba dimana dalam pertumbuhannya dapat bertahan sampai 1 tahun dan dapat berbuah per  2-3 minggu sekali," Rezza.

Ia menjelaskan, dipilihnya cabai untuk dibudidayakan lantaran tanamannya mudah dirawat
dan dapat berbuah beberapa kali. "Disamping itu cengek merupakan komoditi dimana di setiap keluarga umumnya ada cengek untuk memasak.  Melihat peluang pasar yang cukup bagus dimana kebutuhan (cengek) dimasyarakat masih tinggi juga harga yang cenderung meningkat," jelasnya.