Loading...

Disdagkoperind Kota Cimahi Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman Jelang Penghujung Tahun

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 20 Desember 2022 729 kali dilihat
Bagikan:
Disdagkoperind Kota Cimahi Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman Jelang Penghujung Tahun

CIMAHI - Dinas Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat aman memasuki penghujung tahun 2022.

Kepastian itu didapat berdasarkan hasil pengecekan dan remantauan rutin yang dilakukan pihaknya baik di pasar tradisional maupun pasar modern.

"Kalau untuk ketersediaan kita pastikan aman. Kita rutin ngecek stok maupun harganya," ujar Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkoperind Kota Cimahi, Sri Wahyuni pada Selasa (20/12/2022).

Dia mengatakan untuk harga secara keseluruhan harga kebutuhan pokok masih bisa terkendali menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023. Hasilnya, untuk kebutuhan pokok masyarakat dipastikan aman ketersediannya.

"Berdasarkan hasil pemantauan rutin untuk harga masih relatif stabil, meskipun ada sedikit kenailan di beberapa komoditas seperti bawang merah sama cabe rawit merah," kata dia.

Idris (50) salah seorang pedagang Pasar Atas Baru Kota Cimahi mengatakan, memang ada kenaikan harga pada bawang merah. Hal itu disinyalir lantaran pasokan yang tersendat dari daerah penghasil.

"Bawang merah naik udah seminggu terakhir. Tadinya Rp 28 ribu per kilogram sekarang Rp 35 ribu per kilogram," terang Idris (50) salah seorang pedagang.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kenaikan harga bawang merah menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 itu dikarenakan akses transportasi di daerah penghasil seperti Brebes, Jawa Tengah yang terganggu cuaca.

Kondisi tersebut membuat pasokan bawang merah dari daerah tersebut menjadi berkurang. "Di sana kan katanya ngambil dari pegunungan, aksesnya susah karena hujan. Pasokan agak berkurang tadinya 20 kilogram jadi 15 kilogram sehari," kata Idris.

Dikatakannya, tingginya harga bawang merah saat ini memang tidak berdampak terhadap penjualan lantaran stoknya selalu ludes terjual. Hanya saja konsumen mulai mengurangi takaran pembeliannya lantaran harganya yang cukup tinggi.

"Jadi yang biasanya beli 1 kilogram sekarang dikurangi jadi setengah kilogram. Tapi alhamdulillah habis, karena mungkin kan bawang jadi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.