Loading...

Tingkat Pengangguran di Kota Cimahi Alami Penurunan

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 25 April 2024 192 kali dilihat
Bagikan:
Tingkat Pengangguran di Kota Cimahi Alami Penurunan
CIMAHI - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Cimahi yang terdata Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2022, TPT sebesar 10,77% dan tahun 2023 turun jadi 10,52%.

"Kalau dari angka itu berdasarkan data BPS angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi ada penurunan," ungkap Kepala Disnaker Kota Cimahi, Asep Jayadi, Selasa (23/4/2024).

Meski ada penurunan, namun TPT di Kota Cimahi malah menempati urutan pertama di Jawa Barat. "Untuk tahun 2023 angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi 10,52 persen atau 33.192 orang. Informasinya jadi yang tertinggi di Jawa Barat," beber Asep.

Asep Jayadi mengatakan ada beberapa faktor yang membuat angka pengangguran di Kota Cimahi masih ada di Kota Cimahi. Pertama, kata dia, jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.

"Kedua, kurang keterampilan yang dimiliki ketiga kemajuan teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia. Contoh di PT Chitose, awalnya pekerjaan dilakukan 10 orang namun karena teknologi akhirnya bisa dikerjakan dengan 3 orang," terang Asep.

Kemudian penyebab lainnya karena resesi ekonomi global yang berdampak terhadap perusahaan di Kota Cimahi yang didominasi garmen dan tekstil. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan yang mengalami kekurangan order.

"Dampaknya ya order jadi terbatas yang mempengaruhi terhadap jam kerja. Misalnya biasanya seminggu kerja 6 hari, jadi 3 hari, bahkan ada yang sampai merumahkan pekerjanya. Kemudian adanya perdagangan bebas terkait barang impor ilegal juga berdampak," ujar Asep.

Lalu ada penyebab lainnya yang membuat angka pengangguran di Kota Cimahi tinggi. Asep mengatakan, berdasarkan hasil analisis pihaknya bersama akademisi adanya kesenjangan antara jurusan di sekolah kejuruan dengan industri yang ada di Kota Cimahi.

Dia mengungkapkan di Kota Cimahi ada 24 SMK, rinciannya 22 SMK mayoritas berhubungan dan Informasi dan Tekonolgi (IT) dan sisanya adalah tata boga serta tata busana. Kondisi itu menurut Asep kurang selaras dengan industri di Kota Cimahi yang bergerak di bidang garmen dan tesktil.

"Cimahi jumlah pabrik banyak tapi kenyataannya banyak pengangguran salah, satunya lulusan SMK jadi ada kesenjangan," tandasnya.