Loading...

Antisipasi Kekerasan Pada Anak Berikut 5 Cara Bijak Mengelola Emosi

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 09 Februari 2023 36954 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Beberapa waktu lalu Kota Cimahi Kembali digegerkan dengan kasus kekerasan yang menimpa 2 orang anak, mirisnya kekerasan tersebut diduga dilakukan oleh Ayah kandungnya.

Bagaimana cara mengendalikan emosi pada anak ketika ia berbuat ulah? Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua. Agar hubungan emosi Anda dengan si Kecil tetap terjaga, yuk simak tips-tips berikut ini!

Ada beberapa alasan mengapa orang tua tidak bisa menahan emosi pada anaknya yaitu sebagai berikut.

1. Rasa Takut

Orang tua marah biasanya karena takut terhadap sesuatu hal yang buruk menimpa anaknya. Ya, rasa takut bisa membuat orangtua spontan berteriak atau bahkan memukul anak.

Sebagai contoh ketika anak bermain di tempat yang berbahaya seperti dekat peralatan listrik, di kolam yang dalam dan sebagainya.

Marah itu biasanya refleks terjadi terutama jika anak tidak mengindahkan teguran dan peringatan Anda.

Meskipun tujuannya baik, usahakan sebisa mungkin lakukan cara-cara mengendalikan emosi pada anak agar tidak memperkeruh keadaan.

2. Pengaruh Stress

Selain karena takut, kondisi yang sedang banyak pikiran atau stres berat juga bisa menyebabkan orang tua melampiaskan kekesalan kepada anak.

Hal ini terutama jika saat itu anak sedang berbuat ulah atau kesalahan. Meskipun kesalahan tersebut sebenarnya sepele, tetapi ibu malah memarahi anak.

Jika membiarkan hal ini terus terjadi, anak akan bingung mana yang diperbolehkan orangtua dan mana yang akan dilarang.

Lantas Bagaimana Cara Kita Mengelola Stress Pada Anak?

1. Tentukan Situasi Saat Anda Marah

Sering kali saat Anda marah kepada anak, masalahnya sebenarnya sepele. Maka, tetapkan dulu batasan-batasan perilaku mana yang perlu ditindak tegas dan mana yang masih bisa dibicarakan baik-baik.

 

Ingat, tidak semua kenakalan anak harus direspons dengan cara memarahi atau menghukum anak. Dengan begitu, Anda pun akan lebih tenang dalam menghadapi ulah si Kecil.

Cara mengendalikan emosi pada anak yang pertama adalah pilihlah kesalahan anak yang penting-penting saja, seperti jika ia bersikap buruk dengan orang lain.

Sementara untuk kesalahan sepele seperti menaruh jaket di lantai sebaiknya tidak perlu disikapi dengan marah.

2. Segera Tenangkan Diri Ketika Anda Ingin Marah

Saat mendapati ulah si Kecil yang menjengkelkan, Anda mungkin jadi naik pitam dan akhirnya berteriak atau membentak. Hindarilah luapan emosi ini dengan menenangkan diri dan membuat perasaan serileks mungkin.

Salah satu cara mengendalikan emosi pada anak yang paling efektif adalah dengan menarik napas sedalam mungkin. Kemudian embuskan dan ulangi beberapa kali sampai emosi Anda stabil.

Kedua, Anda bisa pergi menjauh dulu dari si kecil, misalnya ke kamar. Jika sudah merasa lebih tenang, barulah mengajak anak berbicara dan memberikan arahan untuk tidak mengulangi perilakunya lagi secara tegas.

3. Hindari Memukul

Cara mengendalikan emosi pada anak selanjutnya adalah hindari memukul ataupun hukuman fisik lainnya apapun yang terjadi.

Memukul akan mengajarkan anak-anak bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan. Hal ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan.

Selain itu, memukul anak tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Bukannya lega, Anda justru akan dihantui rasa bersalah dan emosi negatif lainnya.

Terlebih lagi, kekerasan bisa membuat anak kehilangan kepercayaan pada orangtua sehingga ia justru akan bertingkah lebih nakal.

Menurut Journal of Psychopathology, 8 dari 10 remaja menyatakan bahwa ia pernah dipukul atau ditampar oleh orang tuanya dan hal itu meninggalkan efek negatif dalam dirinya.

4. Kendalikan Cara Bicara

 Semakin tenang berbicara, semakin mudah juga Anda menenangkan perasaan dan menahan emosi. Sebaliknya, kata makian atau bentakan akan membuat amarah akan semakin naik

Oleh karena itu, cara mengendalikan emosi pada anak yang efektif adalah kendalikan cara bicara Anda sebisa mungkin.

Semakin sering dilatih, Anda bisa menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.

Stanford Children Health menyarankan untuk gunakan kata “saya” daripada kata “kamu” saat sedang marah. Contohnya, “Mama jengkel kalau kamu melakukan ini karena…”, bukan “Kamu bikin Mama jadi stres.”

5. Coba Menghitung

Selain memberikan penegasan pada anak, menghitung satu sampai sekian bisa menjadi cara mengendalikan emosi pada anak.

Sebagai contoh, “Rapikan mainanmu sekarang. Ibu hitung sampai sepuluh. Kalau sampai sepuluh belum rapi, kamu tidak boleh pakai mainan ini lagi. Satu… dua….”

Nah, jika si Kecil masih belum mematuhi perintah Anda, coba untuk memberi peringatan lagi dengan sikap yang tegas tanpa meneriaki atau membentak anak.

Seperti diketahui, dua bocah yang tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Pesantren, RT 07/07, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi dianiyaya ayah kandungnya yakni Ade (37) yang kini sudah ditetapkan jadi tersangka.

Semoga dengan cara – cara tersebut dapat menanggulangi rasa emosi orang tua kepada anak-anak, sehingga kekerasan dapat sangat diminimalisir dan bahkan harus untuk dihindari.