Loading...

Sedang Merebak di Cimahi, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Flu Burung

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 04 Maret 2023 15610 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Beberapa waktu ini, Kota Cimahi dan beberapa daerah lain di Provinsi Jawa Barat sedang dihebohkan oleh Ratusan Unggas yang mati akibat Virus Flu Burung.

Wargi Cimahi mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit "sejuta umat" yaitu influenza. Virus influenza sangat mudah menular dari satu orang ke orang lainnya. Penyakit tersebut bisa ditularkan melalui kontak langsung, yaitu bila tidak sengaja menghirup percikan liur yang ada di udara saat pengidap bersin atau batuk. Penularan influenza juga bisa melalui non-kontak. Misalnya, menyentuh benda yang sudah tercemar virus.

Dalam banyak kasus, seseorang yang terpapar virus influenza akan mengalami gejala ringan, seperti batuk, bersin, demam, lelah, nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Hal yang bikin resah, penyakit yang ditularkan lewat udara ini terus bermutasi dan mengakibatkan berbagai penyakit serius lainnya. Misalnya, flu burung.

Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Gejala flu burung umumnya baru muncul setelah 2–5 hari terpapar virus ini. Gejala yang timbul pada tiap penderita juga dapat berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga parah. Secara umum, penderita flu burung akan mengalami gejala berupa:

· Demam

· Batuk

· Sakit tenggorokan

· Hidung berair atau tersumbat

· Sakit kepala

· Nyeri otot

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Flu Burung adalah:

·  Menghindari kontak langsung dengan unggas

·  Menghindari kontak langsung dengan orang sakit

·  Menjaga kebersihan dan mencuci tangan secara rutin

·  Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, sebelum cuci tangan

·  Mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak hingga matang

·  Menerapkan etika batuk, yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lipat siku saat batuk atau bersin.

Hingga kini, masih belum ada obat yang benar-benar ampuh guna mengatasi penyakit flu burung pada ayam. Meski demikian, penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat mencegah terjadinya penyakit flu burung pada ternak, yaitu:

Yang pertama adalah melakukan peningkatan biosekuriti pada peternakan. Tindakan umum yang umum dilakukan dalam program biosekuriti adalah:

Mengawasi keluar masuknya hewan, mencegah kontak dengan hewan atau hewan liar, membersihkan dan mendesinfeksi sepatu, pakaian, dan peralatan yang dipakai ketika menangani hewan secara rutin, mencatat pengunjung, hewan, dan peralatan yang masuk dan keluar.

Selanjutnya adalah melakukan vaksinasi pada ternak. Pemberian vaksinasi dapat diberikan pada ayam umur 35-40 minggu agar titer HI memadai sampai usia menjelang afkir pada umumnya sebanyak 2-4 kali.

Segera melakukan depopulasi (pemusnahan terbatas atau selektif) di sekitar daerah tertular dengan cara melakukan pengendalian lalu lintas keluar masuk unggas, melakukan pengamatan pada ternak (surveilans) dan penelusuran (tracking back).

Kemudian, peternak dapat melakukan pengisian kandang kembali (restocking) setelah depopulasi ternak dalam kondisi kandang yang bersih dan steril.

Tak kalah penting, melakukan peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness) pun dapat dilakukan. Khususnya pada masyarakat yang beternak unggas, sehingga dapat mengetahui secara dini kala ternak memiliki gejala terserang virus flu burung ini.

Melakukan monitoring dan evaluasi ternak untuk mengetahui perkembangan ternak pasca pemusnahan secara selektif pada daerah tertular, guna mencegah dan menanggapi lebih sigap apabila hal serupa terjadi di kemudian hari.