Peran
daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas harga mengingat karakteristik
inflasi Indonesia yang masih dipengaruhi oleh gejolak di sisi pasokan (supply
side shocks). Terjaganya inflasi daerah pada tingkat yang rendah dan stabil
akan mendukung upaya pencapaian sasaran inflasi nasional. Hal ini didasari
kenyataan bahwa inflasi nasional merupakan agregasi dinamika pembentukan harga
yang terjadi di daerah. Terciptanya inflasi yang rendah dan stabil pada
gilirannya akan meningkatkan daya saing dan dapat lebih menjamin kesinambungan
pertumbuhan ekonomi.
Menyikapi
hal tersebut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta
seluruh pemerintah daerah (Pemda) memberikan atensi terhadap perkembangan harga
sejumlah komoditas seperti daging ayam, bawang merah, telur, dan jagung. Hal
ini lantaran komoditas tersebut memiliki dampak secara langsung terhadap laju
inflasi.
"Perhatian
kita saat ini karena trennya meningkat tajam itu adalah bawang merah, itu 314
kabupaten/kota dari 512 kabupaten/kota," kata Mendagri saat memimpin Rapat
Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP)
Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (29/4/2024).
seperti yang dikutip dari halaman resmi Kemendagri.
Lebih
lanjut, Mendagri menambahkan, salah satu faktor penyebab kenaikan inflasi yaitu
turunnya produksi bahan pangan di beberapa wilayah di Indonesia. Khusus untuk
harga jagung, ia menilai diperlukan mekanisme khusus sehingga penyerapan panen
jagung dalam negeri lebih optimal.
"Perlu
adanya mekanisme untuk mengatur penyerapan jagung yang sedang panen dan
membantu pengeringannya agar tetap dapat diterima oleh para peternak,"
jelasnya.
Selain
mencermati kenaikan harga pangan, dalam kesempatan tersebut Mendagri juga
menilai angka inflasi saat ini masih cukup terkendali yakni di angka 3,05
persen. Namun demikian, dirinya tetap mengingatkan Pemda agar mewaspadai
berbagai macam faktor yang dapat memicu kenaikan inflasi.
"Meskipun
kita masih bisa mengendalikan inflasi, kita harus tetap waspada. Target inflasi
kita untuk tahun ini adalah di angka 2,5 persen plus minus 1 persen. Jangan
sampai kita terlena dengan angka 3,05 persen," pungkasnya.
Pemerintah
Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri dan sejumlah Pemerintah Daerah terus
mengupayakan pengendalian inflasi yang terjadi, salah satunya ialah dengan
membentuk TPID atau Tim Pengendali Inflasi Daerah, adapun tugas dari TPID salah satunya adalah Mengevaluasi
sumber-sumber dan potensi tekanan inflasi serta dampaknya terhadap pencapaian
target inflasi