CIMAHI - Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Cimahi meminta masyarakat mewaspadai masuknya kelompok radikal ISIS ke Indonesia yang tidak menutup kemungkinan menyusup ke Cimahi dengan menebar ancaman keamanan.
ISIS dikabarkan mulai menyusup ke tanah air lewat perbatasan di Kab Taulud dan Kab Sangihe, Sulawesi Utara. Masuknya ISIS melalui perbatasan Indonesia tersebar lewat media sosial. Terakhir, kelompok isi sudah meneror dan membuat sitausi di wilayah Marawi, Filipina semakin tak kondusif.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi, Totong Solehudin mengungkapkan, bukan tidak mungkin kelompok penyebar teror dengan mengatasnamakan agama itu telah merencanakan sebuah aksi guna memuluskan rencana jahat mereka.
"Tidak menutup kemungkinan mereka itu memang ada, orangnya mungkin sudah masuk dan tinggal menjalankan," kata Totong, kepada pewarta, Minggu (9/7).
Menurutnya, maraknya kasus bom bunuh diri dan kejadian-kejadian kekerasan lainnya yang diduga dilakukan kelompok radikal atau teroris menjadi petanda bahayanya paham mereka terhadap keamanan dan keutuhan sebuah bangsa.
Ciri yang paling mudah untuk mengetahui adanya kelompok radikal ialah dengan melihat cara interaksi sosialnya. Ketika sebuah kelompok melakukan aktifitasnya secara tertutup dan tidak membuka interaksi dengan masyarakat lain, itu patut dicurigai. (HDA)
“Kita bisa lihat kasa mata, misalnya, mereka yang mengurung diri, tidak mau berkomunikasi dengan yang lain,” ujar Totong.
Dikatakan dia, apa yang dilakukan kelompok teroris selama ini, misalnya dengan bom bunuh diri itu sudah melenceng dari makna jihad, yang selalui digaungkan para kelompok radikal.
"Kenapa di Cimahi diaktifkan Pamswakarsa? itu salah satu solusi, tak mudah tapi bukan berarti tak bisa didteksi," pungkasnya.