Loading...

Pemkot Cimahi Punya Jurus Jitu agar Guru Terhindar dari Masalah Hukum dalam Mendidik Siswa

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 28 April 2025 1067 kali dilihat
Bagikan:
Pemkot Cimahi Punya Jurus Jitu agar Guru Terhindar dari Masalah Hukum dalam Mendidik Siswa
CIMAHI - Perlindungan hukum bagi guru dalam menjalankan tugasnya ketika mendidik siswa perlu dibarengi dengan literasi hukum dan kemampuan menjalankan disiplin positif.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira usai membuka Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan terkait Penyuluhan Hukum di SDN Mandiri 1 Cimahi, Jumat (25/4/2025). Dia mengatakan, melek terhadap hukum sangat penting untuk mencegah adanya kekerasan hingga kriminalisasi yang dialami guru, khususnya dalam konteks pengajaran dan pendisiplinan siswa hingga berujung jeratan hukum.

"Kalau saya lebih kepada si guru ini sebagai tenaga pendidik disekolah itu memiliki kesadaran hukum dan tentunya harus punya pencerahan tentang hukum. Jangan sampai guru ngasih punishment ke siswa jadi salah," kata Adhitia.

Pihaknya, kata Adhitia, tak ingin guru di Kota Cimahi mengalami kasus seperti guru honorer di Konawe Selatan yang dituduh menganiaya siswa terjadi di Kota Cimahi. Menurut dia, ditengah perkembangan hukum dan teknologi hingga mental siswa membuat guru terkadang merasa serba salah dalam mendisiplinkan siswa.

Untuk itu, penyuluhan tentang hukum bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya di Kota Cimahi terus dilakukan. Pemkot Cimahi bekerjasama dengan aparat penegak hukum (APH) dalam melakukan pembinaan terhadap para guru.

"Mudah-mudahan dengan penyuluhan hukum kepada tenaga pendidik dan guru yang ada di Cimahi memberikan ketenangan supaya dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar sebagai pengasuh juga buat anak-anak di sekolah, mereka tenang, apa yang dia lakukan tidak menimbulkan potensi permasalahn hukum," imbuh Adhitia.

Dirinya melanjutkan, jika terjadi permasalahan di sekolah harus bisa diselesaikan antara guru dan siswa beserta orang tuanya. Seorang wali kelas, kata Adhitia, memiliki perang penting untuk menjembatani masalah yang dialami guru maupun siswa di sekolah.

"Baiknya memang seperti itu, dari awal wali kelas ketemu dengan para orang tua siswa ketika anaknya misalkan melakukan kesalahan di sekolah, kira kira hukuman yang diberlakukan seperti apa," kata Adhitia.

"Tapi kembali lagi saya mengimbau kepada seluruh guru dan tenaga pendidik mari kita sikapi bahwa generasi makin ke sini itu mentalnya makin rapuh, beda ketika kita zaman masih kecil. Razia kuku dijepret pakai penggaris udah biasa, beda dengan sekarang," tambah dia.***