Loading...

Pentingnya Pendidikan Usia Dini Pada Anak

Administrator 28 Oktober 2016 978 kali dilihat
Bagikan:
NotFound
PENTINGNYA PENDIDIKAN USIA DINI PADA ANAK

Pendidikan anak usia dini pada saat ini  sangatlah diperlukan, karena anak-anak harus mendapatkan stimulasi/ rangsangan dari lingkungan untuk mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik ( Koordinasi motorik kasar dan halus), kecerdasan ( daya fikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual, sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tujuan umum pendidikan anak usia dini adalah pengembangan berbagai potensi untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan yang meliputi aspek fisik, bahasa, kognitif, motorik, social emosional, konsep diri,moral,disiplin,seni dan nilai-nilai agama.

Play group atau  kelompok bermain adalah salah satu sarana jalur pendidikan non formal, dimana didalamnya terdapat suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah  yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Dengan bermain banyak sekali aspek-aspek dari perkembangan anak yang tergali diantaranya adalah:

  1. PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK, otak selalu menerima informasi, memprosesnya kemudian memberi jawaban, nah, proses jalannya informasi ini disebut kognisi atau proses berfikir. Dengan proses inilah anak akan selalu memahami dunia sekelilingnya, dan proses ini harus sejak dini diberikan stimulasi lewat permainan-permainan, seperti bermain balok, bermain peran (Permainan pura-pura) yang merangsang daya imajinasi dan fantasi anak. Untuk mengenalkan konsep besar kecil, naik turun, penuh kosong juga dapat diajarkan kepada anak melalui bermain. Di lingkungan kelompok bermain anak dapat mengenal benda-benda disekitarnya, dan mulai dapat membedakan mana benda miliknya dan mana benda bukan miliknya, secara perlahan anak mulai dapat memahami konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti meniru perbuatan orang lain, mengumpulkan benda-benda sejenis, memasangkan dua benda sejenis. Anak menunjukkan rasa ingintahu yang besar dengan banyak bertanya, bereaksi terhadap perkataan dan perintah dan anakpun dapat mengatakan dengan singkat mengenai apa yang sedang dikerjakannya.
  2. PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS, pada dasarnya perkembangan motorik ini berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot-otot. Dengan berlari dan melompat, senam bersama, berenang maka motorik kasarnya akan terstimulasi selain itu juga dengan meronce, mewarnai, main pasir  menggambar hal ini akan menstimulasi motorik halus pada anak. Melalui kelompok bermain anak dilatih untuk dapat menggerakkan jari tangan hal ini penting untuk kelenturan otot jari, secara spesifik contohnya adalah anak belajar memegang benda seperti balok-balok dengan berbagai bentuk, mengeluarkan dan memasukkan benda dari wadah, membuka lembaran halaman buku,memutar tombol, membuat bentuk-bentuk sederhana dari plastisin.
  3. PERKEMBANGAN EMOSI, tahun pertama kehidupan anak merupakan masa yang penting dan rawan dalam perkembangan emosi anak, bila orang tua kurang menyadari pentingnya arti kwalitas hubungan serta sikap penuh kasih sayang pada masa ini, maka anak bisa mengalami berbagai masalah dan gangguan emosional yang serius dikemudian hari. Pendidikan anak usia dini juga menstimulasi perkembangan emosi, dimana anak sejak dini belajar bagaimana  cara mengekspresikan emosinya melalui sikap dan ungkapan.
  4. PERKEMBANGAN SOSIAL,  adalah ketrampilan dan kemampuan anak untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pengalaman-pengalaman positif selama melakukan aktifitas social merupakan modal dasar yang sangat penting untuk kehidupannya dimasa yang akan datang.
  5. PERKEMBANGAN SPIRITUAL, spiritual adalh pencerahan diri dalam mencapai tujuan hidup dan makna hidup. Untuk anak-anak sejak dini kita tanamkan nilai-nilai perilaku yang bermakna.

           (Yadi Sas Rusdiyansah, Fungsional Umum Seksi Perpustakaan Pada KAPPDE)