Memiliki pekarangan atau lahan di rumah sangat menyenangkan, apalagi jika dapat dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat. Pekarangan atau lahan dapat ditanami berbagai tanaman, misalnya sayur mayur, apotik hidup, atau bunga-bungaan
Dalam bercocok tanam dibutuhkan media, bibit, peralatan bercocok tanam, dan pupuk. Sebelum mulai menanam, tanah perlu diberi pupuk terlebih dahulu agar tanaman tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. Pupuk terdiri dari dua jenis, yaitu pupuk buatan (kimia) dan pupuk alami.
Contoh pupuk alami yang sering digunakan adalah pupuk kompos. Pupuk ini berasal dari bahan-bahan organik atau kotoron hewan. Karena itu, pupuk kompos lebih aman dibandingkan dengan pupuk buatan (kimia).
Pupuk kompos dapat dibuat sendiri di rumah dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang berasal dari sampah dapur atau daun-daun kering. Pembuatan pupuk kompos pada dasarnya meniru proses terbentuknya humus atau zat hara di alam. Untuk mempercepat proses terbentuknya kompos, diperlukan rekayasa kondisi lingkungan dan penambahan beberapa unsur. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kompos adalah dua minggu hingga satu bulan.
Bahan pembuatan pupuk kompos terdiri dari dua bagian, yaitu:
Bahan Kering
Bahan kering adalah bahan yang bersifat kering, kasar, berserat, dan berwarma coklat. Bahan tersebut terdiri dari daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam padi, limbah kertas, kulit jagung, jerami, dan batang sayuran. Bahan kering mengandung unsur karbon yang tinggi dan baik untuk tanaman agar cepat berbuah.
Bahan Basah
Bahan basah adalah bahan yang masih mengandung air. Bahan ini terdiri dari sampah sayur-mayur, kulit buah, daun segar, potongan rumput, kotoran unggas atau hewan ternak lainnya. Bahan basah kaya dengan unsur nitrogen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba.
Untuk membuat kompos yang baik, perbandingan antara bahan kering dan bahan basah yang digunakan adalah 3:1. Selain bahan baku yang terdiri dari bahan kering dan bahan basah, dibutuhkan juga bahan tambahan untuk mempercepat proses pengomposan. Bahan tambahan tersebut adalah bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM4). Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah bak atau drum plastik beserta penutupnya.
Langkah-langkah pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga secara sederhana, adalah sebagai berikut:
- Siapkan bak atau drum yang akan digunakan untuk tempat pembuatan kompos. Lubangi bagian bawah bak atau drum tersebut untuk membuang kelebihan air.
- Lapisan 1: beri tanah pada bagian dasar tersebut setinggi kurang lebih 5-10 cm.
- Lapisan 2: masukkan bahan baku pupuk di atas lapisan 1.
- Lapisan 3: beri tanah kembali, kemudian di atasnya diberi bahan baku pupuk kembali. Lakukan secara berselang-seling hingga bahan baku habis, kemudian tutup drum atau bak hingga rapat.
- Setelah satu minggu, buka dan aduk isi bak, kemudian tutup kembali. Lakukan pengadukan seminggu sekali. Untuk mempercepat proses pengomposan, tambahkan (EM4).
- Setelah 1 bulan, cek hasil akhir pembuatan pupuk kompos. Jika campuran sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah, proses pengomposan telah selesai.
- Pisahkan bagian yang kasar dengan cara ayakan. Ambil bagian yang halus untuk dijadikan kompos. Bagian pupuk yang kasar dapat dipakai sebagai activator saat akan membuat pupuk kompos kembali.
Membuat kompos sendiri akan memberikan banyak keuntungan, yaitu sampah rumah berkurang, tanaman menjadi subur tanpa harus membeli pupuk, bahkan bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan.