CIMAHI - Layanan pelaporan Pesan Penduduk (Pesduk) masih menjadi akses layanan termudah bagi warga di Kota Cimahi untuk menyampaikan berbagai permasalahan.
Hal itu bisa tergambar dari statistik Pesduk yang dimuat dalam website resmi Pemerintah Kota Cimahi www.cimahikota.go.id. Rata-rata ada sekitar 30 pesan warga yang masuk per bulannya.
“Pesduk masih efektif digunakan oleh masyarakat. Data yang masuk ada peningkatan. Kalau Januari 2017 itu ada 37 pesan masuk, kalau Januari tahun ini ada 37 pesan masuk,” ungkap Budhi Surya Permana, Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi dan Layanan TIK Diskominforarpus Kota Cimahi, Rabu (14/2/2018).
Lewat Pesduk itu, sekitar 600 rib jiwa warga di Kota Cimahi bebas menyampaikan pesan keluhan, saran, pertanyaan, dukungan maupun laporan kejadian apapun yang terjadi di wilayahnya masing-masing.
Pasalnya, Pesduk merupakan pesan singkat penduduk, yaitu sebuan platform informasi pelaporan warga Kota Cimahi dengan menggunnakan SMS.
Untuk mengakses Pesduk cukup mudah. Masyarakat hanya tinggal mengirim pesan berbagai permasalahan yang terjadi di wilayahnya dengan mengirim pesan ke nomor Pesduk dengan nomor 081-221-700-800.
“Pesduk juga bisa dilihat diwebsite pesduk.cimahikota.go.id,” terang Budhi.
Sementara itu, untuk memperluas dan mempermudah akses pelaporan bagi warga, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga kecamatan dan kelurahan memiliki akun media sosial (medsos) masing-masing.
Untuk memberikan contoh terhadap kebijakannya, sedikitnya Ajay memiliki tiga akun medsos, yaitu Instagram dengan akun @jaympriatna, Line dengan akun mkw7884k, dan laman Facebook Ajay Muhammad Priatna.
"Memang beberapa unit kerja dari dinas hingga kecamatan sudah membuat akun medsos. Saya harapkan yang lain menyusul," ujar Ajay.
Untuk berkomunikasi dengan masyarakat, Ajay memilih menggunakan bahasa pergaulan sehari-hari agar interaksi dengan warga tidak monoton dan kekinian. Akun tersebut aktif digunakan Ajay untuk berbagi informasi hingga menampung saran dan keluhan masyarakat.
"Era komunikasi saat ini sudah berubah, banyak warga ber-medsos. Kenapa itu tidak kita manfaatkan untuk menyebarkan informasi soal kinerja maupun layanan pemerintah," tuturnya.
Menurut Ajay, selain sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat, peranmedia sosial juga mempermudah penyakuran informasi, kritik, serta saran masyarakat yang dialamatkan kepada dirinya maupun pemerintah daerah.
"Bisa menjadi wadah pengaduan masyarakat. Supaya bisa ngobrol dan berinteraksi langsung. Asal jangan kirim info yang hoax ya," katanya.
Informasi yang didapat dari medsos yang berkaitan dengan pelayanan birokrasi maupun kondisi di lapangan, lanjut Ajay, bakal diteruskan ke dinas terkait. Dengan demikian, penuntasan masalahnya bisa terintegrasi dan lebih maksimal.
"Kebetulan di Pemkot Cimahi juga punya grup WhatsApp untuk memudahkan koordinasi. Ketika ada laporan atau kejadian dari medsos saya akan langsung distribusikan ke grup tersebut, pasti bakal direspon asal jelas permasalahan dan bukan hal yang aneh-aneh," jelasnya.
Ajay menilai penting dalam aktif bermedsos seiring perkembangan zaman. Saat ini, masyarakat, terutama anak-anak muda, cenderung lebih memilih media sosial untuk menyalurkan keluh kesahnya.
"Teknologi bergerak sangat cepat, minimal kita bisa merespon. Kalau ada info kejadian bisa cepat tahu dan cepat ditanggulangi. Perlu diakui, kalau bertemu langsung kan memang cukup sulit, karena harus mengantri jadwal," bebernya. (FB)