Loading...

Alami Flu dan Pilek Saat Musim Pancaroba, Ini yang Harus Dilakukan

Arifin 07 Juli 2021 32456 kali dilihat
Bagikan:
Alami Flu dan Pilek Saat Musim Pancaroba, Ini yang Harus Dilakukan

CIMAHI - Tak sedikit orang yang was-was ketika mengalami batuk flu dan pilek sekarang ini. Wajar saja sebab saat ini tengah memasuki pancaroba atau peralihan musim.

Masuk di musim pancaroba seperti ini, perubahan suhu udara banyak berpengaruh pada tubuh. Secara otomatis, tubuh akan berusaha menyesuaikan dengan temperatur sekitar.

Namun untuk musim peralihan ini, masyarkat diminta ekstra waspada akan penyakit menular tersebut. Sebab, flu dan pilek saat ini identik dengan gejala COVID-19 meskipun belum tentu tertular.

"Pancaroba itu biasanya flu, DBD. Yang perlu diperhatikan lagi flu itu gejalanya sama, nularnya sama. Ditambah cuacanya gini. Berarti harus ekstra waspada," imbuh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi Romi Abdurakhman , Senin (5/7/2021).

Untuk itu, Romi menyarankan bagi masyarakat yang mengalami gejala flu hingga pilek apalagi dirasakan ditengah mobilitas yang cukup tinggi agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sebab, kata dia, sulit untuk membedakan apakah flu yang dialami merupakan pertanda terkena virus korona atau tidak. Untuk membuktikannya, tentunya harus melalui pengetesan.

"Minimal rapid test antigen. Kalau misalnya reaktif, jangan panik dulu. Jangan tertutup, kita harus terbuka karena COVID-19 bukan aib," kata Romi.

Langkah selanjutnya ketika diketahui positif terpapar COVID-19, terang Romi, menyarankan kontak erat terutama keluarga untuk melakukan test. Sebab dikhawatirkan virus tersebut mennyerang orang yang umumnya rendah dan memiliki penyakit bawah orang terdekat.

Untuk itu, lanjut Romi, hal sederhana yang harus dilakukan dimusim pancaroba dan ancaman virus korona ini, masyarakat diimbau bisa menjaga diri dan disiplin dalam menetapkan protokol kesehatan.

"Hal sederhana, jangan kondisi, istirahat yang cukup ditambah multivitamin. Kita harus jaga diri saat pancaroba," pungkasnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebutkan jika wilayah Bandung Raya sudah mulai memasuki Musim Kemarau pada akhir Dasarian III Juni atau awal Dasarian I Juli 2021.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan jika musim kemarau di wilayah Bandung Raya sejauh ini diprediksi masih bakal terus terjadi terjadi pada Agustus hingga September 2021.

"Untuk wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau pada akhir Juni dan puncaknya di Agustus-September. Kami akan terus melakukan monitoring dan pemutakhiran informasi terkait dengan puncak musim kemarau di Bandung Raya," ungkap Teguh.

Berdasarkan pengamatan dan analisis data Curah Hujan yang dipantau oleh BMKG Bandung, wilayah Bandung Raya, wilayah Bandung Raya mengalami Musim Hujan lebih panjang dari normalnya.

"Awal Musim kemarau di wilayah Bandung Raya mundur sebanyak 2 hingga 3 dasarian dari normalnya," terangnya.

Dirinya mengatakan ada sejumlah penyebab kemunduran awal musim kemarau, di antaranya masih tingginya tingkat kelembapan di wilayah Jawa Barat yang disebabkan beberapa fenomena meteorologis baik yang sifatnya global maupun regional

"Ketiga faktor tersebut menyebabkan tingkat kelembapan di wilayah Bandung Raya tetap tinggi, sehingga mendorong aktivitas konvektif yang menyebabkan tumbuhnya awan hujan (Cb) sehingga tingkat curah hujan tetap tergolong tinggi," kata Teguh

Walaupun sudah memasuki musim kemarau, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi seperti puting beliung (angin kencang) dan bencana kekeringan.

"Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak percaya informasi hoaks dan selau mencari informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana," pungkasnya.