Loading...

Kasusnya Cukup Tinggi, Dinkes Kota Cimahi Minta Masyarakat Waspadai DBD

Rano Hardiana 27 Mei 2024 604 kali dilihat
Bagikan:
Kasusnya Cukup Tinggi, Dinkes Kota Cimahi Minta Masyarakat Waspadai DBD
CIMAHI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat tetap waspada terhadap Demam Berdarah Dangue (DBD). Pasalnya, jumlahnya sudah mencapai 440 kasus yang terdata hingga pekan kedua April ini. Jumlah itu tersebut sudah melebihi kasus DBD yang terdata sepanjang tahun 2023.

"Sampai April munggu ke-2 ada 440 kasus DBD. Jumlahnya naik dua kali lipat bahkan sudah melebihi jumlah sepanjang tahun 2023 yang mencapai 363 kasus," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Jumat (17/5/2024).

Dwihadi mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat kasus DBD di Kota Cimahi begitu tinggi tahun ini. Di antaranya faktor perubahan iklim yang dipandang membebani pelayanan dan sistem kesehatan karena membuat kasus Demam Berdarah semakin naik.

Selain itu, faktor cuaca ditengarai juga menjadi pemicunya. Cuaca yang terkadang turun hujan kerap menimbulkan genangan yang menjadi tempat favorit tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti, yang merupakan nyamuk penyebar DBD.

"Perubahan iklim, menjadi salah satu faktor. Selain faktor cuaca, kadang kan turun hujan kemarau lagi. Biasanya itu memicu munculnya genangan-genangan air," ujar Dwihadi.

Dia mengatakan, antisipasi yang cukup mudah dilakukan masyatakat untuk mencegah penyebaran kasus DBD ialah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sesering mungkin. Jangan sampai, kata Dwihadi, jentik nyamuk dibiarkan tumbuh dan berkembangbiak.

"Antisipasi kami berharap masyarakat memberantas sarang nyamuk, apalagi dengan musim hujannya yang tidak terus-menerus berarti meninggalkan sisa genangan air. Nah genangan air ini yang perlu kita perhatikan," imbuh Dikdik.

Dwihadi juga mengingatkan bahwa nyamuk aedes aegypti tak hanya berkembangbiak di luar rumah. Namun sangat berpotensi juga hidup di dalam rumah seperti sangkar burung  dan genangan air sisa dispenser.

"Ini sering ditemukan di dalam rumah dan usahakan jangan ada gantungan cucian di dalam rumah," tandas Dwihadi.