CIMAHI - Dinas Pendidikan Kota Cimahi mengidentifikasi masih terdapatnya kasus anak putus sekolah di Kota Cimahi pada jenjang SD dan SMP. Kasus anak putus sekolah yang terjadi berdasarkan data pada Dashboard Verifikasi Validasi Anak Tidak Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kondisi pendidikan Kota Cimahi saat ini memiliki permasalahan berupa kasus Drop Out (DO) Sekolah Dasar 389 kasus dan 544 Kasus Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) SD, 475 Kasus DO SMP dan 760 kasus LTM SMP (Sumber : https://pd.data.kemdikbud.go.id per Mei 2024). Kasus anak putus sekolah yang terus dibiarkan dapat menjadi awal mula dari masalah sosial yang lebih besar seperti pengangguran, kejahatan, pernikahan di luar nikah, kemiskinan hingga stunting.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna, bersama Tim Pokja dari Disdik menginisiasi sebuah inovasi dengan nama “SEPPATU BARU” singkatan dari (Strategi Pencegahan dan Penanganan Anak Putus Sekolah Dengan Pendekatan Babarengan, Asuh, Rencangan, Udunan di Kota Cimahi)”. Kadisdik menjelaskan bahwa tujuan dari inovasi SEPPATU BARU dalam jangka pendek yaitu untuk tersedianya identifikasi data sebaran anak putus sekolah dan anak berisiko putus sekolah sebagai acuan untuk dipedomani dalam prioritas salah satunya masalah ekonomi. Data kasus anak sekolah sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran pemetaan sekolah dengan anak putus sekolah serta mendorong penanganan yang efektif dan efisien untuk pencegahan dan penanganan anak putus sekolah, tambahnya.
Inovasi SEPPATU BARU memerlukan dukungan
dan kerja sama dengan stakeholder agar dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Berkaitan hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Cimahi melaksanakan
rangkaian sosialisasi inovasi SEPPATU BARU dengan kepala sekolah SD dan SMP
negeri dan swasta sederajat se-Kota Cimahi. Sosialisasi
dengan kepala sekolah SD dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024, Sosialisasi dengan
pengurus PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) tanggal 31 Juli 2024, dan Sosialisasi
Survei atau pendataan anak putus sekolah kepada Kepala Sekolah SD dan SMP
dilakukan tanggal 5 Agustus 2024.
“Alhamdulillah
kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar, dan seluruh SD dan SMP menyambut
baik dengan mendukung implementasi dari inovasi SEPPATU BARU”, tegas Kadisdik.
Kadisdik Kota Cimahi, Nana Suyatna, mengaku
bersyukur dengan lancarnya kegiatan sosialisasi kepada kepala sekolah SD dan
SMP se-Kota Cimahi. Dirinya mengapresiasi dkungan dari satuan pendidikan dalam
implementasi strategi pencegahan dan penanganan anak putus sekolah. Kolaborasi
antara sektor publik dan sektor swasta dalam rangka implementasi proyek
perubahan SEPPATU BARU dapat mempermudah melakukan pendataan terhadap siswa
berisiko putus sekolah dan anak putus sekolah di SD dan SMP Kota Cimahi. Strategi
komunikasi yang dilakukan dengan
membangun kesepakatan dan komitmen dengan seluruh Stakeholder yang ikut
terlibat dalam strategi pencegahan dan penanganan anak putus sekolah di Kota
Cimahi.