CIMAHI - Untuk memudahkan pemantauan terhadap pengelolaan dan pengolahan limbah yang dilakukan terhadap 200 perusahaan yang ada, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cimahi akan membangun 'Sistem Informasi Manajemen Lingkungan Hidup'.
Kepala KLH Kota Cimahi M Ronny mengatakan, selama ini laporan swa pantau pengolahan limbah yang wajib disampaikan perusahaan ke pemerintah daerah dilakukan secara manual. Selanjutnya, hasil laporan tersebut direkap dan dianalisis untuk selanjutnya diverifikasi.
"Perusahaan itu memberikan laporan secara berkala mengenai pengolahan limbah yang dilakukannya kepada kami paling lambat 6 bulan sekali," katanya, kepada pewarta, Senin (10/8/2015).
Tapi, karena laporan yang disampaikan perusahaan itu masih manual dalam bentuk laporan kertas, sehingga membutuhkan waktu lama untuk proses rekapitulasi. Disamping itu, pihaknya pun kesulitan dalam melakukan analisa limbah.
Disisi lain, sistem yang akan dibangunnya itu belum dimiliki oleh daerah lain. Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup pun mengaku tidak mempunyai referensi kabupaten/kota yang telah membangun sistem komputerisasi itu sehingga akan menjadi pelopor.
"Dengan laporan yang disajikan secara digital, maka analisa seperti berapa oksigen yang dibutuhkan agar biota bisa hidup di air, bisa diketahui. Isi laporan itu bisa dilihat memenuhi baku mutu sesuai Amdal atau tidak," ujarnya.
Dengan sistem tersebut, dirinya yakin analisis yang dilakukan petugas yang ada di KLH jauh lebih maksimal sekaligus menentukan perusahaan itu bandel atau tidak dalam pengolahan limbah B3 yang dihasilkannya.
Untuk membangun sistem tersebut, Ronny mengaku tidak memerlukan anggaran besar karena diperkirakan tidak akan lebih menghabiskan Rp50-100 juta. Program tersebut akan diajukan pada APBD Perubahan 2015.
"Dengan laporan digital ini akan lebih ramah lingkungan karena paperless. Laporan perusahaan disampaikan lewat CD. Selanjutnya, pihaknya tinggal mengisi sejumlah kolom yang ada dalam software," ujarnya.(ha)