Loading...

Pemkot Cimahi Ajak Calon Pengantin Persiapkan Diri Lewat Pembinaan One Stop Service

Rano Hardiana 09 Oktober 2024 591 kali dilihat
Bagikan:
Pemkot Cimahi Ajak Calon Pengantin Persiapkan Diri Lewat Pembinaan One Stop Service

CIMAHI.- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi menggagas program Pembinaan Calon Pengantin One Stop Service (PCPOSS). Program tersebut ditujukan untuk mempersiapkan calon pengantin dari segi pemahaman pernikahan dan aspek kesehatan.

Pembinaan diselenggarakan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat. Peserta sebanyak 150 calon pengantin dari berbagai wilayah di Kota Cimahi. Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menekankan pentingnya kesiapan calon pengantin sebelum memasuki fase pernikahan. "Nantinya mereka benar-benar siap memasuki status pengantin. Manajemen rumah tangga dikuasai, juga dari segi proses reproduksi mereka sudah memiliki rencana," ujarnya.

Dengan perencanaan yang matang, calon orang tua akan mampu menghasilkan keturunan yang sehat dan berkontribusi pada pencapaian generasi emas 2045. "Pemkot Cimahi melalui DP3AP2KB sudah mengimbau agar para calon pengantin mempersiapkan diri sebelum memasuki jenjang pernikahan. Dan kehadiran mereka di sini menunjukkan kesadaran untuk menjadi calon pengantin yang sehat jasmani dan rohani," ungkapnya.

Apalagi, DP3AP2KB Kota Cimahi memiliki program "Kelambi Catin", atau kelas bimbingan online bagi calon pengantin. "Layanan ini menjadi inovasi yang mempermudah calon pengantin mendapatkan pembinaan dan pemahaman pra-nikah. Dengan adanya program ini, calon pengantin semakin paham dan siap berumah tangga dan merencanakan masa pernikahannya. Sehingga mereka dapat membangun keluarga yang bahagia dan melahirkan generasi yang baik," tuturnya.

Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, menyoroti pentingnya intervensi pada calon pengantin sebagai langkah preventif untuk mencegah kelahiran bayi stunting. Terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga berisiko stunting.

"Kesehatan calon ibu sangat berpengaruh pada kesehatan anak yang akan dilahirkan. Bukan hanya pengetahuan terkait pernikahan, tetapi juga pembinaan ketahanan keluarga, pengaturan jarak kehamilan, parenting atau cara pengasuhan anak, serta penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi," ungkapnya.

Fitriani menegaskan pentingnya kolaborasi multi-pihak untuk menurunkan angka stunting dan mewujudkan keluarga berkualitas. DP3AP2KB Kota Cimahi bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Cimahi untuk pembinaan ketahanan keluarga dan dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan calon pengantin.

"Kami juga mengembangkan layanan lewat aplikasi "Kelambi Catin" dikembangkan untuk memperluas cakupan bimbingan bagi calon pengantin. Dengan aplikasi ini, calon pengantin tidak perlu hadir secara tatap muka, melainkan cukup mengaksesnya dari perangkat seluler masing-masing. Diharapkan masyarakat mau ikut merencanakan pernikahan yang matang sehingga keluarga sehat jasmani dan rohani," tandasnya.**