Suatu ketika, seorang ibu panik karena putrinya menderita gatal-gatal dan kemerahan di seluruh tubuh. Saat diperiksakan ke dokter dan dilakukan tes alergi, ternyata anaknya menderita alergi. Sang ibu merinci apa saja makanan yang sudah disantapnya dalam seharian. Kecurigaan mengerucut kepada udang yang baru disantapnya.
Di saat yang lain, seorang anak mengalami sesak napas ketika mengikuti kemping di daerah dingin sehingga membutuhkan pertolongan pertama. Udara dingin memicu penyakit asmanya kambuh. Anak tersebut memiliki alergi terhadap udara dingin.
Alergi adalah kondisi ketika tubuh memberikan reaksi berlebih terhadap suatu hal yang masuk ke dalam tubuh, baik dengan cara dikonsumsi maupun disuntikkan. Bagi para penderita alergi, sesuatu yang biasa bagi orang lain akan menyebabkan kondisi tubuhnya bereaksi.
Hal-hal yang bisa mencetuskan alergi disebut alergen. Beberapa contoh makanan yang bisa menjadi alergen di antaranya adalah cokelat, susu, kacang kedelai, kuning telur, udang, dan kacang tanah. Selain karena makanan, alergi bisa dicetuskan oleh debu, udara dingin, obat-obatan, dan lain-lain.
Sebagai orang tua, tentunya kita tidak menginginkan hal buruk menimpa anak. Oleh karena itu, alergi harus disikapi dengan memberikan penanganan khusus, di antaranya:
Mengetahui Aktivitas Anak Sehari-Hari
Hubungan yang baik antara orang tua dan anak memudahkan penanganan alergi pada anak. Karena kedekatan itulah, orang tua akan mudah mengtahui makanan apa yang baru saja disantap sang anak, hal yang bisa menyebabkan alergi pada anak. Begitu juga hal baru apa yang dilakukan oleh sang anak sehingga menyebabkan alerginya kambuh, misalnya jika setiap terkena udara dingin, anak akan batuk. Dengan mengetahui sumber alergi, orang tua akan lebih mudah mendapatkan solusinya.
Memberikan Pemahaman kepada Anak Pentingnya Mengindari Alergen
Setelah mengetahui penyebab alergi pada anak, kita bisa memberikan pemahaman kepadanya untuk menghindari sumber alergen agar alerginya tidak kambuh lagi. Memang tidak mudah bagi anak kecil menghindari alergen, terutama jika alergen adalah makanan kesukaannya. Namun,secara perlahan pemberian pemahaman secara perlahan tentang alergi dan ketidaknyamanan saat kambuh, anak pun bisa mengerti.
Selalu Sedia Obat Alergi
Pencetus alergi seringkali dilupakan saat kondis sehat, namun baru diingat kembali saat anak menderita karena alergi. Setelah mengetahui jenis alergi anak, tentunya kita harus sigap mengatasi apabila alergi sang anak kambuh. Sediakan selalu obat alergi pada kotak obat, baik di rumah maupun saat bepergian di luar rumah. Apabila alerginya karena udara dingin, sedangkan anak harus mengikuti acara berkemah, pastikan anak mendapatkan pelindung tubuh yang hangat sehingga bisa mengurangi akibat buruk dari cuaca dingin.
Alergi merupakan “bakat” yang diwariskan lewat golongan darah sehingga apabila anakya alergi, bisa dipastikan salah satu orang tuanya ada yang alergi pula, meskipun berbeda jenis alerginya. Alergi adalah fakta yang harus kita terima karena tidak bisa dihilangkan. Yang bisa dilakukan adalah mengendalikan dan meminimalkan gejalal dan akibat yang timbul saat alergi kambuh. Anak yang berbakat alergi tetap bisa menikmati kehidupan dengan nyaman seperti anak lainnya dan tidak terganggu oleh alerginya apabila bisa menghindari sumber alerginya.
Demikian tiga tips dalam menghadapi alergi pada anak, tentunya masih banyak cara untuk mengindarnya. Pilihlah cara yang paling mudah dilakukan. (AH)
image source: https://www.parents.com/health/parents-news-now/15-percent-of-parents-admit-to-giving-kids-adult-allergy-meds/