CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi menggelar
serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB)
Nasional yang jatuh pada 26 April. Rangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan
Bencana tahun di Kota Cimahi tahun ini difokuskan di Cimahi Techno Park,
dimulai dengan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mitigasi Bencana,
Selasa (20/05). Selain Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mitigasi Bencana,
kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini juga dimeriahkan dengan
lomba-lomba bertema mitigasi bencana bagi pelajar, seperti lomba mewarnai,
lomba membuat tandu evakuasi, hingga bazzar dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan HKB tahun ini difokuskan pada mitigasi dan pencegahan bencana sejak dini. "Goals-nya adalah mitigasi, mitigasi pencegahan. Kita ingin menyebarluaskan pengetahuan mitigasi pencegahan kebencanaan kepada seluruh masyarakat dengan berbagai strategi, kepada semua kalangan," ujarnya.
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mitigasi
Bencana ini menyasar insan kebencanaan, lembaga-lembaga kebencanaan, pelajar,
dan unsur pemerintah. Materi yang diberikan meliputi sosialisasi kebencanaan,
mitigasi, pencegahan, rehabilitasi, dan gerakan tanggap darurat. Selain itu,
dilakukan pula penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan,
pemasangan jalur evakuasi, dan penentuan titik kumpul di gedung-gedung vital
pemerintah.
Sementara itu, untuk menanamkan kesadaran
mitigasi bencana sejak dini, diadakan lomba-lomba bagi pelajar tingkat TK, SD,
dan SMP. Lomba tersebut antara lain lomba mewarnai bertema kebencanaan bagi
siswa TK dan SD kelas bawah, serta lomba membuat tandu bagi siswa SMP.
"Tandu itu diperlukan pengetahuan dari anak-anak, supaya bagaimana membuat
alat kebencanaan yang memadai, sehingga kita lombakan," jelas Fithriandy.
Kota Cimahi sendiri menghadapi sepuluh
ancaman bencana, di antaranya gempa bumi akibat Sesar Lembang, kekeringan,
cuaca ekstrim, abu vulkanik, banjir, banjir bandang, tanah longsor, gagal
teknologi, dan wabah penyakit. Meskipun belum ada perbandingan resmi secara
nasional, indeks ketahanan daerah Kota Cimahi tercatat paling tinggi di Jawa
Barat pada tahun 2024 berdasarkan pengukuran tahun 2023. Hal ini menunjukkan
tingkat kesiapsiagaan Kota Cimahi dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.
Kegiatan HKB ini juga menjadi salah satu indikator dan bentuk uji coba SOP
kebencanaan yang telah disusun.