Loading...

Gasibu Ala SDN Cipageran Mandiri 4 untuk Picu Anak Gemar Membaca

Rano Hardiana 09 Oktober 2024 112 kali dilihat
Bagikan:
Gasibu Ala SDN Cipageran Mandiri 4 untuk Picu Anak Gemar Membaca
CIMAHI.- SDN Cipageran Mandiri 4 Kota Cimahi memiliki cara unik untuk meningkatkan minat baca para siswa. Yakni dengan menggulirkan Gerakan Literasi Rabu (Gasibu) yang rutin dilaksanakan setiap hari Rabu.

Kepala Sekolah SDN Cipageran Mandiri 4, Indri Puri mengatakan, meskipun sebagian kecil siswa masih belum lancar membaca, pihak sekolah tetap menekankan pentingnya membaca sebagai bagian dari pengembangan literasi. "Kelas 1 yang mau ke kelas 2 juga masih ada yang belum bisa baca, tapi ketika siswa naik kelas, guru akan memberikan bimbingan khusus," ujar Indri, Selasa (9/10/2024).

Dia mengatakan, gerakan itu dibuat untuk menambah motivasi para siswa agar lebih gemar membaca buku. Sekolah melarang siswanya untuk membawa ponsel. "Di sekolah kami melarang siswa membawa gadget karena dikhawatirkan dapat mengganggu fokus mereka dalam belajar," ungkapnya.

Indri menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung literasi anak, mengingat waktu bersama guru di sekolah terbatas. Sebab menurutnya motivasi siswa dipengaruhi oleh dukungan orang tua. Beberapa orang tua ada yang merespon positif, namun ada juga yang tidak terlalu terlibat.

"Sebisa mungkin, para guru terus memotivasi siswa dan juga orang tua mereka," tambah Indri.

Terkait keterbatasan buku paket, SDN Cipageran Mandiri 4 bekerja sama dengan komunitas literasi di Cimahi untuk mendukung gerakan literasi di sekolah. "Literasi ini lebih banyak minat baca pada buku fiksi atau cerita, dan kami alokasikan waktu khusus untuk pembiasaan membaca," jelasnya.

Indri juga menambahkan bahwa selain membaca, siswa diberikan penayangan cerita anak melalui YouTube, dan diminta menyebutkan tokoh-tokoh yang muncul dalam tayangan tersebut.

"Kami juga mendatangkan tokoh literasi dari Komunitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk memberikan edukasi dan bimbingan terkait minat baca kepada siswa," terangnya.

Kegiatan lain yang dilakukan termasuk meresume atau menceritakan kembali apa yang telah ditayangkan, terutama untuk siswa kelas 5 dan 6. "Sementara siswa kelas 1 hingga 4 lebih diarahkan untuk membaca dan menjawab pertanyaan ringan dari guru," kata Indri.

Indri menekankan bahwa pembinaan literasi dilakukan rutin di seluruh kelas, mengingat kebijakan saat ini yang tidak lagi mengadakan tes masuk saat pendaftaran.

Dinas Pendidikan juga aktif dalam menggerakkan sosialisasi gerakan literasi sekolah, seperti program pemberdayaan perpustakaan sekolah atau pojok baca di setiap sekolah.

"Harapan kami adalah adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua, serta dukungan dari lingkungan sekitar, karena lingkungan juga sangat mempengaruhi siswa," tutupnya.**