Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional (May Day) Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan pada tahun 2024 ini mengkampanyekan tema : "Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten"
Dilansir dari situs Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPanRB) masa depan dunia ketenagakerjaan akan dipenuhi dengan dinamika dunia usaha dan dunia industri, yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi dan telah memasuki era digitalisasi.
Oleh karena itu, masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja/buruh, yang mana hal tersebut akan berperan besar terhadap daya saing bangsa.
"Masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh kita. Oleh karenanya, secara khusus, saya mengajak teman-teman pekerja/buruh untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing," kata Menaker Ida Fauziyah dalam sambutannya pada Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Jakarta pada Rabu (1/5/2024). lalu
Kemnaker sendiri telah menyiapkan berbagai instrumen untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing para pekerja/buruh dengan diantaranya pelatihan vokasi melalui program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas bagi pekerja/buruh dan sejauh ini sudah 8 BLK Komunitas yang didirikan.
Selain BLK Komunitas, Menaker Ida menyatakan bahwa BLK atau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) juga terbuka bagi pekerja/buruh yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensi.
Karena berbagai instrumen peningkatan keterampilan yang disediakan pemerintah tidak hanya untuk membekali keterampilan (skilling) bagi angkatan kerja baru, namun juga untuk meningkatkan keterampilan (up skilling) dan alih keterampilan (re-skilling) bagi angkatan kerja lama atau pekerja/buruh.
Sementara itu Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Cimahi yang terdata Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2022, TPT sebesar 10,77% dan tahun 2023 turun jadi 10,52%.
"Kalau dari angka itu berdasarkan data BPS angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi ada penurunan," ungkap Kepala Disnaker Kota Cimahi, Asep Jayadi, Selasa (23/4/2024).
Meski ada penurunan, namun TPT di Kota Cimahi malah menempati urutan pertama di Jawa Barat. "Untuk tahun 2023 angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi 10,52 persen atau 33.192 orang. Informasinya jadi yang tertinggi di Jawa Barat," beber Asep.
Asep Jayadi mengatakan ada beberapa faktor yang membuat angka pengangguran di Kota Cimahi masih ada di Kota Cimahi. Pertama, kata dia, jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.
"Kedua, kurang keterampilan yang dimiliki ketiga kemajuan teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia. Contoh di PT Chitose, awalnya pekerjaan dilakukan 10 orang namun karena teknologi akhirnya bisa dikerjakan dengan 3 orang," terang Asep.
Kemudian penyebab lainnya karena resesi ekonomi global yang berdampak terhadap perusahaan di Kota Cimahi yang didominasi garmen dan tekstil. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan yang mengalami kekurangan order.
"Dampaknya ya order jadi terbatas yang mempengaruhi terhadap jam kerja. Misalnya biasanya seminggu kerja 6 hari, jadi 3 hari, bahkan ada yang sampai merumahkan pekerjanya. Kemudian adanya perdagangan bebas terkait barang impor ilegal juga berdampak," tambah Asep.