Loading...

Tingkatkan Kualitas Penanganan Rutilahu Kota Cimahi Lewat Inovasi Imah Koering Plus

Rano Hardiana 26 September 2025 726 kali dilihat
Bagikan:
Tingkatkan Kualitas Penanganan Rutilahu Kota Cimahi Lewat Inovasi Imah Koering Plus
CIMAHI.- Inovasi Intervensi rumah melalui peningkatan Komunikasi, Edukasi dan informasi dengan pelibatan Tenaga Sanitasi Lingkungan - Pastikan Layak Utamakan Sehat (Imah Koering Plus) menjadi strategi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi dalam penanganan rumah tidak layak huni (rutilahu) Kota Cimahi tahun 2025. Inovasi tersebut diterapkan untuk mengoptimalkan layanan rutilahu secara inklusif dan kolaboratif.

Kepala DPKP Kota Cimahi Endang mengatakan, Pemkot Cimahi pada tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,6 miliar. "Dana tersebut difokuskan pada perbaikan 304 unit rutilahu, termasuk rumah rusak akibat bencana. Jumlah rutilahu yang ditangani diharapkan dapat bertambah melalui anggaran perubahan," ujarnya.

Program Imah Koering Plus dirancang berdasarkan tiga strategi utama untuk mengatasi kendala dalam layanan rehabilitasi rutilahu di Kota Cimahi. Strategi pertama adalah meningkatkan cakupan pelayanan dengan menyasar masyarakat miskin atau miskin ekstrem serta mereka yang terdampak penyakit berbasis lingkungan.

Strategi kedua mencakup percepatan proses penilaian kelayakan Calon Penerima Bantuan dan Calon Lokasi (CPCL) melalui penggunaan aplikasi Decision Support System (DSS). 

Serta, strategi ketiga bertujuan meningkatkan kualitas hasil rehabilitasi dengan melibatkan Tenaga Sanitasi Lingkungan (TSL) dari Puskesmas untuk mendukung penilaian, pemantauan, dan pembinaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi penerima manfaat pasca rehabilitasi.

"Dalam tahap awal dalam impelementasi inovasi ini, DPKP sudah mulai melibatkan TSL Puskesmas dalam proses penilaian dan pemantauan serta pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pasca kegiatan rehabilitasi Rutilahu," ungkapnya.

Adapun tiga kriteria utama yang harus dipenuhi untuk memastikan rumah menjadi layak huni, yakni dari aspek keamanan, kesehatan dan jaminan sosial. Dari sisi keamanan, renovasi yang dilakukan harus memastikan rumah yang dibangun atau diperbaiki terjamin keamanannya, dari sisi kesehatan rumah tersebut harus memiliki ventilasi udara yang memadai dan dilengkapi dengan jamban sehat, lalu yang terakhir dari aspek jaminan sosial adalah bahwa rumah harus memiliki ruang yang cukup untuk berinteraksi, seperti ruang tamu, dapur, dan kamar yang memadai. Sehingga rumah yang mendapatkan bantuan rutilahu benar-benar dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya. 

Penanganan rutilahu memerlukan keterlibatan masyarakat. Proses pendataan, verifikasi, hingga pelaksanaan fisik renovasi rumah memerlukan peran aktif RT, RW, dan warga sekitar, agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran.

Endang menegaskan, perbaikan Rutilahu merupakan program prioritas pemerintah karena berkaitan erat dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Lewat program Imah Koering Plus, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan rehabilitasi rutilahu sekaligus mendorong masyarakat menjalani pola hidup sehat dan bersih sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungannya," tuturnya.**